<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d3075841173845236432\x26blogName\x3d.:+KOMPAS-MIEKA+:.\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://kompas-mieka.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3dsq_AL\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://kompas-mieka.blogspot.com/\x26vt\x3d3006604585497687862', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>


KEBUN BINATANG SURABAYA :
Cuma Tinggal Simbol SURO dan BOYO

e premte, 15 qershor 2007


Kebun Bintang Surabaya merupakan Tempat Wisata yang Cukup terkenal, karena dinilai sebagai tempat wisata yang paling mendidik. Selain sebagai tempat rekreasi KBS jugamerupakan symbol resmi kota Surabaya, yaitu SURO dan BOYO

Kebun yang memiliki luas sebesar 15 hektar ini pernah menyandang predikat sebagai Kebun Binatang Terlengkap di Indonesia, yaitu mempunyai 400 jenis satwa dan berjumlah 3500 ekor. Hal ini merupakan pencapian yang membanggakan bagi kota Surabaya. Karena pada saat itu pula pengunjung Kebun Wisata tersebut melaju pesat.

Seiring dengan berjalanya waktu, predikat tersebut lambat laun pupus dan tergeserkan oleh taman satwa di kota lain. Sejak tahun 2002 sampai sekarang Kebun yang terletak di jantung kota tesebut mengalami kematian satwa secara beruntun penjualan bagian Berikut ini adalah kutipan tentang kematian beruntun tersebut, dari Koran kompas, sabtu 8 pebruari 2003


KBS menyebutkan, satwa yang mati secara beruntun selama tahun 2002 berjumlah 40 ekor, mulai jenis ikan hingga harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae). Data tidak resmi yang diterima Kompas menyebutkan, jumlah satwa yang mati lebih dari seratus ekor.lanjutnya....



Menurut kami kematian satwa tersebut sangat diluar logika manusia jika kematianya diakeranakan oleh umur dan daptasi hewan tersebut, pasti ada campur tangan manusia yang mengakibatkan satwa tersebut mati.


Dugaan yang ditudingkan oleh sorotan publik tentang kejadian tersebut awalnya yaitu terjadi transaksi jual beli bagian tubuh satwa. Di bawah ini adalah kutipannya dari koran yang sama denagan diatas...


TIDAK ada keterangan resmi hasil uji laboratorium tentang penyebab kematian satwa-satwa tersebut. Pengurus menutup informasi medis bagi wartawan. Bahkan, para fotografer yang ingin memotret bangkai satwa yang mati pun dilarang.
Oleh karena itulah, banyak kalangan curiga telah terjadi praktik jual-beli bagian tubuh satwa. "Tidak benar itu," kata Ketua Pengurus Harian KBS Dr I Komang Wiarsa Sardjana.

Pengurus KBS boleh berdalih, satwa mati karena gangguan saluran pencernaan yang diakibatkan kesulitan adaptasi dengan lingkungannya, atau karena kebiasaan pengunjung yang memberi makan seenaknya. Tetapi, fakta yang ditemukan pernah menunjukkan, di dalam lambung bangkai kuda nil ditemukan bola tenis. Bahkan, seekor beruang menelan sandal milik penjaganya yang tertinggal.lanjutnya....


Menurut kami, entah kata apa yang pantas kami lontarkan kepada pelaku jual beli bagian satwa tersebut, sungguh pelaku tersebut merupakan orang yang dangkal dan tak mengert makna sebuah tempat wisata. Dengan begitu pelaku tersebut dalah orang perusak wisata Surabaya.

Banyak bukti yang menunjukkan keikutcampurtanganan dari manusia yang menyebabkan sudah cukup kuat, tetapi bantahan dari pihak pengelolah KBS selalu dipublikkan juga. menurut Tjuk Sukiadi, ekonom Universitas Airlangga (Unair) mengatakan, praktik jual-beli bagian tubuh satwa memang pernah terjadi di KBS, tetapi itu bukan bagian tubuh satwa milik KBS. "Semua sudah kami tangani," tutur Tjuk.lanjutnya....



Selain dugaan transaksi jual beli ternyata, saat mencari informasi ternyata baru kami ketahui dari hasil penlitian yang baru-baru ini dilakukan kalau kematian satwa tersebut bisa juga disebabkan oleh tingkat psikologis satwa tersebut. Berikut ini adalah kuipanya…kompas rabu 25 april 2007

Surabaya, Kompas - Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa penataan jalur wisata di Kebun Binatang Surabaya bisa menyebabkan hewan-hewan koleksi stres. Hewan-hewan di tempat tertentu tertekan terutama akibat penumpukan pengunjung di salah satu titik saja.
Tim mahasiswa Universitas 17 Agustus (Untag) Surabaya yang meneliti sirkulasi pengunjung di Kebun Binatang Surabaya (KBS) menyimpulkan bahwa jalur wisata di KBS tidak jelas dan merugikan pengunjung maupun satwa koleksi KBS.


Kami juga baru menyadari kalau satwa juga bisa mendapatkan tekanan psikologis, mungkin hal ini tidak terpikirkan oleh pengeloloh Kebun Binatang tersebut, tingkat kestessan hewan disana disebabkan oleh petunjuk arah lokasi-lokasi pada Kebun tersebut kurang jelas, sehingga pengunjung hanya berkumpul pada beberapa titik saja yang kondisinya mungkin lebih strategis menurut pandangan mereka.

Kalau dipikir dengan akal sehat kita sebagai manusia, kita juga akan merasa tertekan kalau suasana disekililing kita begitu ramai, begitu juga dengan satwa yang ada disana mereka merasa tertekan dan sudah tidak tampak sisi kemenarikan dari satwa tersebut.
Rasa terekan tersebut akan berdampak pada kesehatan satwa tersebut, jadi satwa-satwa tersebut akan lebih mudah sakit. Dan tak khayal kalau satwa-satwa disana cepat sekali mengalami kepunahan.

Sekarang penyebab Kematian Kebun Bintang yang juga berfungsi sebagai pau-paru kota Surabaya itu sekarang udah diketahui. Ironisnya perkembangan Wisata tersebut masih saja menurun peminatnya, alasan mereka adalah banyak satwa yang sudah mati.
Memang tak salah kalau tanggapan masyarakat seperti itu, meskipun penyebab kepunahan satwa sudah diketahui, tetapi yang paling berperan dalam hal ini adalah Pemerintah kota dan pengelolah kota untuk menjadikan Kebun Binatang satu-satunya di Jawa timur itu lebih hidup lagi…
Buktinya sampai sekarang, Kebun Binatang Surabay tidak mampu merebut predikatnya sebagai Kebun Binatang Terlengkap Satwanya kembali. Jika kiat berkunjung kesana, perkaytaan yang akan terlontarkan dari mulut kita yaitu “ kok banyak yang mati?”

Itulah kondisi KBS kita sekarang, yang BIsa Disebut sebagai WISATA TANPA OBYEK!!

Tapi yang jelas dan tidak bisa tergantikan adalah simbol SURO dan BOYO yang merupakan simbol kota Perjuangan ini. Yang terkenang dari Kebun Binatang ini hanyalah Simbol tersebut
Apakah kondisi seperti ini akan seterusnya menempel pada punadak Kebun Binatang Surabaya?
posted by mirza - kamim, 7:04 e paradites

0 Comments:

Add a comment